|
STOP bullying |
Stop Bullying!pemateri : Diah Utami Ningsih, S.Psi., M.Pd.
Beda bercanda dengan bullying
Jika bercanda, tidak memiliki hal ini :
Agresif untuk menyerang
Berulang kali /tidak ada tanda-tanda untuk berhenti atau tidak melakukannya lagi
Ada ketimpangan kekuatan
Menimbulkan kepuasan
Bullying vs Konflik?
Bullying ditujukan untuk menyakiti atau mempermalukan. Ada ketimpangan kekuatan antara pelaku, baik dalam hal fisik, status sosial atau jumlah.
Merujuk pada perilaku agresif, merendahkan, atau mengintimidasi seseorang secara berulang
Alasan Orang Membully :
- Untuk mendapat rasa dominan
- mendapatkan perhatian/ menjadi popular
- mencoba menyembunyikan perasaan dengan menakut nakuti
- tidak bahagia dan melampiaskannya dengan orang lain
- untuk mendapat hal yg diinginkan
- untuk mendapat hal hal yg diinginkan
- untuk merasa lebih baik saat merasa buruk atau cemburu dengan orang lain
Jenis Bullying :
- Verbal : yaitu penghinaaan, ejekan, atau cemoohan secara lisan
- Fisik : kekerasan fisik atau ancaman yg melibatkan kontak tubuh
- sosial/ relasional : penyebaran gosip, isolasi, atau penolakan dari kelompok
- Cyberbullying : penindasan melalui media sosial atau platform daring, spamming.
Dampak Bullying bagi korban
- stress dan kecemasan
- depresi dan kesepian
- pengaruh akademis
- penurunan rasa percata diri
- Gangguan hubungan sosial, yaitu kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan sosial
- ketidaksetaraan peluang, yaitu pembatasan akses pada kesempatan akademis dan ekstrakulikuler.
Dampak Psikologis Bagi Pelaku
- Ketidakmampuan dalam Hubungan: Pelaku bullying dapat mengalami kesulitan membangun hubungan positif dengan orang lain karena perilaku mereka yang merendahkan.
- Konsekuensi Hukum dan Sanksi: Pelaku bullying yang teridentifikasi mungkin menghadapi konsekuensi hukum dan sanksi di kampus, yang dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis mereka.
- Ketidakbahagiaan Pribadi: Beberapa pelaku bullying mungkin mengalami ketidakbahagiaan pribadi yang mendalam karena keinginan untuk mendominasi atau menghancurkan orang lain
Dampak Psikologis bagi bystander (penonton)
➤ Rasa Bersalah atau Penyesalan: Bystander yang menyaksikan bullying mungkin merasa bersalah atau menyesal jika tidak melakukan intervensi.
Kecemasan dan Takut: Menyaksikan perilaku bullying dapat menciptakan rasa takut dan kecemasan di antara bystander, terutama jika mereka khawatir menjadi target selanjutnya.
➤ Pentingnya Norma Sosial: Bystander sering kali terpengaruh oleh norma sosial di sekitar mereka. Jika budaya kampus menerima atau mengabaikan bullying, ini dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis bystander.
Karakteristik Relasi yg Sehat
1. Saling memberi nasehat
2. Mampu diajak kerjasama
3. Menerima apa adanya
4. Tidak suka menggunakan kata-kata kasar
5. Saling jujur
Menjadi pribadi Humanis
1. Mengenali nilai diri
2. Ikut kegiatan yang membuat nyaman menjadi diri sendiri
3. Jaga agar lingkungan sosial tetap terbuka dan beraham
4. Memiliki pendapat sendiri dan dapat asertif
5. Menjaga jarak dan melaporkan jika melihat kelompok yang melakukan bully
Mencegah Bullying
- Workshop anti bullying
- pelatihan dosen dan staf
- Implementasi kebijakan anti-bullying
- adanya kebijakan kampus dengan melarang bullying
- membentuk tim khusus dalam menangani kasus bullying
- Pusat konseling : menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa
Dukungan Psikologis dan Konseling:
1. Pusat Konseling: Menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa yang menjadi korban bullying.
2. Sosialisasi Program Dukungan: Memperkenalkan program dukungan mental kepada mahasiswa.
➤ Kolaborasi dengan Mahasiswa:
1. Kelompok Anti-Bullying: Mendorong pembentukan kelompok mahasiswa anti-bullying.
2. Kampanye Kesadaran: Mengajak mahasiswa untuk bersama sama menghentikan budaya bullying.
Sumber informasi . 👧
Tidak ada komentar:
Posting Komentar