Gubuk di tengah kebun jagung, tempat beristirahat petani setelah bekerja di kebun jagung , pemandangan yang adem menghilangkan segala penat dan jenuh dari segala kesibukan dan masalah nya, gubuk di kebun jagung bisa jadi pilihan beristirahat
jauh dari kebisingan kota dan polusi udara, dengan membawa makanan nasi dan lauk pauk dan jangan lupa menyiapkan sambel terasi dan lalapan makan ala kadarnya di kebun akan terasa lebih nikmat ditambah lagi hembusan angin segar dari arah tanaman yang hijau dan suara gerisik air sungai di belakang gubuk semakin asri dan adem suasana hati dibarengi canda tawa keluarga semakin akrab rasa kekeluargaan diantara saudara.
Tampak kakak Banu Nizar sedang berjalan menuju sungai di belakang gubuk untuk mencuci tangan di sungai yang masih asli tidak ada limbah pabrik, panen kali ini wak Temu cukup berhasil dengan hasil panen yang di dapat musim kali ini, wak Temu ya... Kami biasa memanggil beliau dengan sebutan " wak Temu" seorang petani jagung di Desa kami, beliau sering bercerita tentang tanaman nya dari mulai tanam pemeliharaan hingga panen kali ini, ada juga cerita tentang suka duka seorang petani, beliau juga memelihara hewan ternak diantanya kambing, ada ayam kampung dan juga burung merpati, dalam keseharian nya wak Temu k kebun jagung dan sore hari ngojek Prapatan yang sudah berlangganan yaitu ibu Bidan Desa yang tak jauh dari tempat tinggal ibu Bidan Ida. Beliau sebagai orang sering memberi nasehat kepada anak muda saat ini, banyak psetuah atau pesan yang disampaikan beliau kepada kita semua dalam mengarungi kehidupan didunia yang fana ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar